Izin bertanya bu, kita tahu kalau teknologi selalu berkembang, dan mungkin suatu saat nanti Scratch juga bakal digantikan oleh platform yang lebih baru. Nah, di tengah perubahan yang terus-menerus ini, bagaimana caranya kita sebagai pendidik bisa tetap menumbuhkan semangat eksplorasi dan kreativitas siswa, supaya mereka nggak cuma terpaku pada alatnya, tapi benar-benar mencintai proses belajar dan berinovasi itu sendiri?
terima kasih atas jawabannya
Kalau sekolah saya belum punya fasilitas komputer yang memadai, adakah cara sederhana untuk memperkenalkan konsep coding kepada siswa?
Selamat malam bu, mohon izin menyampaikan pertanyaan.
- Banyak sekolah di daerah dengan keterbatasan sumber daya seperti daerah kami. Bagaimana kiranya kami sebagai guru dapat menerapkan pendekatan STEM yang inklusif tanpa memperlebar kesenjangan antara sekolah maju dan sekolah tertinggal?
Terima kasih
Dalam praktiknya, banyak guru merasa kesulitan menerapkan pembelajaran lintas disiplin karena perbedaan target kurikulum dan waktu belajar setiap mata pelajaran. Strategi apa yang paling efektif untuk menyusun kegiatan atau proyek STEM yang tetap relevan dengan capaian pembelajaran, namun tidak menambah beban guru maupun siswa?
Bagaimana guru dapat merancang dan menerapkan PJBL berbasis STEM yang mendorong kolaborasi antarsiswa, melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra belajar, serta memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung riset, eksplorasi, dan presentasi hasil proyek di kelas?
Banyak proyek STEM berakhir pada produk, bukan proses berpikir. Bagaimana guru dapat menggeser fokus dari “hasil proyek” menuju “proses berpikir ilmiah dan reflektif” siswa?